
Di uraikan disini mengenai apa dan bagaimana partisi SWAP secara gamblang dengan bahasa yang sederhana dan mudah di cerna. ini bukan tulisan saya sih. Saya nemu di internet terus saya terjemahkan ke bahasa kita dengan harapan bisa bermanfaat bagi lebih banyak orang.
Hampir semua distro linux merekomendasikan agar kita menyiapkan partisi swap saat mau install. Bagi yang terbiasa dengan windows hal ini mungkin aneh karena windows hanya butuh satu partisi untuk instalasinya.
Jadi apa manfaatnya partisi swap, apakah kita membutuhkannya, dan seberapa besar? ini adalah pertanyaan penting, dengan jawaban yang benar, dapat meningkatkan performance system kita.
Sederhananya, partisi swap berfungsi sebagai penampung jika RAM kita luber, kepenuhan. Jika memory kita penuh, applikasi berikutnya akan dijalankan di partisi swap.
Sepertinya hal tersebut cara mudah untuk meningkatkan kapasitas memory tanpa harus menambah RAM, tapi bukan seperti itu kasusnya. RAM ideal hardware untuk memory karena ia bener-benar cepat, tidak seperti hardisk yang, boleh dibilang, benar-benar lambat. Kehadiran SSD bolehlah menambah performance tapi…masih belum bisa menyaingi RAM, lagian anda tentu gak mau ssd anda lebih cepet rusak kan.
Analog paling dekat untuk partisi swap yaitu pagefile punya windows. Meski demikian banyak perbedaan teknis diantara keduanya.
- Prioritas
Batasan dari kata ‘jarang disentuh’ tergantung dari ‘swapiness’, yang bisa kita konfigurasi. swapiness tinggi artinya item-item tersebut lebih sering dipindahkan ke partisi swap, swapiness rendah sebaliknya.
- Hibernasi
Apakah kita butuh swap?
jadi apakah ini artinya kita butuh partisi swap? Tidak! Linux system bisa berjalan baik tanpa swap. Meski demikian ada manfaat dan kerugian juga dengan adanya swap
Keuntungan:
- Menampung luberan data dari memory saat ia penuh
- dapat memindahkan item2 yang jarang digunakan dari ram ke swap
- untuk hibernasi
- space hdd kita berkurang karena dipake swap
- meningkatkan ‘wear’ and ‘tear’ pada hardisk
- tidak meningkatkan performance secara significan
Saat swap tidak membantu meningkatkan performa..
Apa? Partisi swap tidak selalu meningkatkan performance? Mari saya jelaskan scenario dimana punya swap sebenarnya lebih buruk ketimbang tidak.
Aku punya sebuah netbook dengan ram 1gb dan hdd dengan rpm 5400. Dengan hanya 1 gb ram tersebut akan cepat penuh hanya dengan membuka browser dan beberapa tab. Swap akan membantu membuka semua tab tersebut dengan cara memindahkan kelebihan data yg ada dimemory ke swap. Tapi kemudian terjadi ‘bottleneck” disebabkan hdd yang rpm-nya hanya 5400. Karena hdd begitu lambat sementara dipihak lain system secara constant ingin mengakses swap, dampaknya netbook jadi tidak stabil kecuali aku close semuanya untuk mengosongkan memory.
Rekomendasi
- jika anda mau komputer bisa hibernasi maka gunakan partsisi swap. Ukurannya bisa sebesar RAM ditambah 10-25% untuk memberikan ruangan untuk item-item yang sudah dipindahkan ke swap
- Jika menginginkan penambahan performance sedikit (setidaknya punya hdd dgn rpm 7200) maka bisa ditambahkan partisi swap. Namun sebetulnya gak perlu jika anda punya ram minimal 4gb. Ukuran partisi swapnya sendiri sebaiknya tidak lebih besar saat kita bikin swap untuk hibernasi (point 1)
- jika rpm hdd 5400, sebaiknya jangan bikin partisi swap karena akan terjadi bootleneck yang berakibat penurunan performance. Jika mau bikin juga bikinlah dengan ukuran seperti diatas.
Komentar
Posting Komentar
Minta komentarnya ya?