Langsung ke konten utama

Perbedaan HTML5 dengan HTML 4 dan XHTML 1.1

Dalam tutorial pertama mengenai HTML5, kita akan membahas tentang perbedaan antara HTML5 dengan HTML 4 dan XHTML 1.1.

Tutorial kali ini ditujukan bagi anda yang pernah menggunakan HTML 4.01 maupun XHTML 1.1 sebelumnya. Jika terdapat beberapa penjelasan yang belum dimengerti silahkan abaikan saja, karena kita akan membahasnya secara lebih mendalam dalam tutorial-tutorial HTML5 selanjutnya.

HTML5 vs (HTML 4 dan XHTML 1.1)

HTML5 adalah versi terbaru dari HTML. Versi terakhir HTML sebelum HTML5 adalah HTML 4.01. dan XHTML 1.1. Kali ini kita akan membahas apa saja fitur-fitur baru yang tersedia di dalam HTML5 serta perbedaannya dengan versi HTML sebelumnya.
Perkembangan HTML terhenti pada versi 4.01 di tahun 1999. W3C sebagai badan yang bertanggung jawab dalam standarisasi teknologi internet (termasuk HTML), kemudian beralih mengembangkan XHTML yang juga akhirnya menemui jalan buntu pada versi 2.0. Jika sebelumnya anda sudah terbiasa menggunakan HTML 4.01 ataupun XHTML 1.1, terdapat perubahan kecil pada HTML5.
Pada dasarnya HTML5 adalah gabungan ‘best practice‘ dari HTML 4.01 dan XHTML. Hampir semua tag atau elemen pada HTML 4.01 maupun XHTML 1.1 dapat digunakan dalam HTML5.
Beberapa perbedaan yang akan ditemukan dalam HTML5:
  • Penulisan doctipe pada HTML5 lebih sederhana. Mungkin inilah perbedaan paling mencolok dari halaman HTML yang ditulis menggunakan HTML5 atau tidak. Penulisan Doctype atau DTD pada HTML5 menjadi lebih sederhana: <!DOCTYPE html>.
  • Penulisan type atribut untuk tag <style> dan <script> tidak diperlukan pada HTML5. Hal ini karena secara default web browser akan menggunakan text/css untuk tag <style>, dan text/javascript untuk tag <script>. Sebagai contoh, untuk menggunakan external CSS, Pada HTML versi sebelumnya kita menuliskan tag <style> secara lengkap: <style type=”text/css”>…kode CSS… </style>, namun dalam HTML5 kita bisa membuatnya lebih sederhana: <style>…..kode CSS…..</style>
  • Penulisan meta tag karakter set (charset) pada HTML5 menjadi lebih sederhana: <meta charset=”utf-8″>, dibandingkan versi sebelumnya: <meta http-equiv=”content-type” content=”text/html;charset=UTF-8″ />.
  • Pada HTML5, tag yang berdiri sendiri (void element) tidak harus ditutup seperti dalam XHTML. Penulisan tag <br> (break) dapat ditulis dengan <br> maupun <br />.
  • Walaupun tidak dianjurkan, sebuah tag pada HTML5 boleh ditulis tanpa tag awal atau tanpa tag akhir. Sebagai contoh, kita tidak perlu menutup tag <p> dengan tag </p>.
  • Penulisan tag dan atribut adalah case-insensitive di dalam HTML5, sehingga tag <p> dan tag <P> akan dianggap sama. Hal ini berbeda dengan XHTML yang mengharuskan seluruh tag ditulis dalam huruf kecil.
  • Penulisan atribut tidak harus di dalam tanda kutip. Sebagai contoh: <p class=satu> adalah valid. Namun jika nilai atribut terdiri dari karakter spasi, maka tetap harus menggunakan tanda kutip, seperti: <p class=”satu dua tiga”>.
  • HTML5 mendukung multimedia secara langsung menggunakan tag <audio> dan <video>, sehingga kita tidak perlu tergantung kepada aplikasi pihak ke-3 seperti flash player.
  • HTML 5 hanya memiliki 1 versi, tidak seperti pendahulunya yang memiliki 3 versi (pada HTML 4 dan XHTML, anda akan menemukan versi strict, transitional, dan frameset).
Sebagai contoh, kode HTML berikut dinyatakan valid oleh validator HTML5 di http://validator.w3.org/:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
  <meta charset="utf-8" />
  <title>Tes Validasi HTML5</TITLE>
  <style>
    .penting {
      color:blue;
     }
  </style>
</head>
<BODY>
   <p CLASS=penting>Paragraf ini menggunakan atribut tanpa
      menggunakan tanda kutip </p>
   <br>
   <p> Paragraf ini tidak memiliki penutup tag
</body>
</html>
Perbedaan HTML5 dengan HTML 4 - Hasil validasi W3CDari perbedaan diatas, terlihat bahwa HTML5lebih bebas‘ dari XHTML. Akan tetapi sebaiknya kita tetap menggunakan penulisan yang ‘rapi‘, seperti menggunakan huruf kecil untuk semua tag, menutup semua tag dan memberi tanda kutip dalam setiap nilai atribut.

XHTML5 : HTML5 “rasa” XML

Jika beberapa aturan diatas dirasa terlalu longgar (terutama jika anda banyak menggunakan XHTML sebelumnya), HTML5 memiliki ‘rasa‘ yang lebih ketat aturan, yakni XHTML5. Di dalam XHTML5, seluruh tag harus ditulis dengan huruf kecil, atribut harus berada di dalam tanda kutip, dan setiap tag harus ditutup.
XHTML5 bukanlah versi lain dari HTML5, akan tetapi hanya HTML5 dengan beberapa aturan dan syntax untuk memenuhi syarat XML.
Untuk menggunakan XHTML5, kita butuh menambahkan atribut xmlns=”http://www.w3.org/1999/xhtml” pada tag <html>, dan menggunakan MIME type: application/xhtml+xml pada http header (diset melalui web server).

Contoh dokumen XHTML5 adalah sebagai berikut:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
<!DOCTYPE html>
  <html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml">
  <head>
  <title></title>
  <meta charset="UTF-8" />
  </head>
<body>
  <svg xmlns="http://www.w3.org/2000/svg">
    <rect stroke="black" fill="blue" x="45px" y="45px"
    width="200px" height="100px" stroke-width="2" />
  </svg>
  </body>
</html>
Saat ini penggunaan XHTML5 tidak terlalu populer, karena memang lebih praktis menggunakan HTML5. XHTML5 akan berguna jika anda ingin menggunakan teknologi yang berbasis XML seperti SVG, MathML, Xlink, dll.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan CHAP dan PAP

Pada saat kita membuka pengaturan pada modem mungkin menemukan CHAP dengan PAP, lalu apa perbedaannya? Apa CHAP dan PAP tersebut mempengaruhi koneksi kita? Apa kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Berikut ini adalah penjelsannya tentang masing-masing tersebut 1. CHAP Challenge Handshake Authentication Protocol (CHAP) merupakan salah satu protokol Point -to-Point yang menyediakan layanan otentikasi dengan menggunakan suatu identifier yang berubah-ubah dan suatu variabel challenge. CHAP digunakan secara periodik untuk memverifikasi pengguna atau host network menggunakan suatu metode yang dinamakan 3-way handshake . Proses ini dilakukan selama inisialisasi link establishment. Dan sewaktu-waktu bisa saja diulang setelah hubungan telah terbentuk. Berikut di bawah ini proses yang terjadi pada protokol CHAP : Setelah fase link establishment selesai, otentikator mengirimkan sebuah pesan challenge ke peer atau pasangan usernya. Peer meresponnya dengan menghitung suatu

Mengenal PIN dan PUK 1 ataupun 2

  Mungkin diantara anda ada yang sudah mengenal apa yang dimaksud dengan PIN, PIN2, dan PUK. Ya, adalah berupa digit angka yang berhubungan dengan keamanan dalam hal ini berhubungan dengan ponsel.  Biasanya anda diminta konfirmasai untuk PIN yang anda buat dengan memasukkan kembali berikutnya untuk memastikan kebenarannya. Arti dari ketiga istilah tersebut adalah sbb: PIN (Personal Identity Number) adalah 4-8 digit kode akses yang dapat digunakan untuk mengamankan telepon Anda dari penggunaan. PIN2 (Personal Identity Number 2) adalah 4-8 digit kode akses yang dapat digunakan untuk mengakses memori prioritas nomor dan biaya panggilan. PUK (Personal Unblocking Key) dan PUK2 digunakan untuk membuka PIN dan PIN 2 kode masing-masing jika kartu SIM Anda diblokir. Ketika anda mengaktifkan PIN, maka ponsel anda aman dari tangan lain -selama hanya anda yang tahu nomor PIN anda. Ketika anda ingin mengaktifkan fitur layanan di ponsel anda, maka anda menggunakan PIN2 untuk

Kelebihan dan Kekurangan Bluetooth

  Bluetooth adalah spesifikasi industri untuk jaringan kawasan pribadi (personal area networks atau PAN) tanpa kabel. Bluetooth menghubungkan dan dapat dipakai untuk melakukan tukar-menukar informasi di antara peralatan-peralatan. Spesifiksi dari peralatan Bluetooth ini dikembangkan dan didistribusikan oleh kelompok Bluetooth Special Interest Group. Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 Ghz dengan menggunakan sebuah frequency hopping traceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real time antara host-host bluetooth dengan jarak terbatas.Kelemahan teknologi ini adalah jangkauannya yang pendek dan kemampuan transfer data yang rendah. Kelebihan Bluetooth: -Bluetooth dapat menembus dinding, kotak, dan berbagai rintangan lain walaupun jarak transmisinya hanya sekitar 30 kaki atau 10 meter. -Bluetooth tidak memerlukan kabel ataupun kawat. -Bluetooth dapat mensinkronisasi basis data dari telepon genggam ke komputer. -Dapat digunakan sebaga