KONFIGURASI JARINGAN KOMPUTER DI DEBIAN LINUX

A.                Konfigurasi Ip Address 

Semua peralatan yang terhubung ke jaringan computer, membutuhkan alamat khusus yang disebut Ip Address. Agar semua peralatan tersebut dapat berhubungan satu sama lain. Oleh sebab itu, Network Interface Card tidak akan berarti apa-apa, jika Ip Address pada interface tersebut tidak diset terlebih dahulu.

Kelompok4:/home/kelompok4# nano /etc/network/interfaces

# This file describes the network interfaces available on your system

# and how to activate them. For more information, see interfaces(5).

 The loopback network interface

auto lo

iface lo inet loopback

auto eth0

iface eth0 inet static

address 192.168.2.4

netmask 255.255.255.0

network 192.168.2.0

broadcast 192.168.2.255

gateway 192.168.2.253

auto eth1

iface eth1 inet static

address 192.168.3.4

netmask 255.255.255.0

network 192.168.3.0

broadcast 192.168.3.255

kelompok4:/home/kelompok4# /etc/init.d/networking restart

B.                Konfigurasi Ip Forward

Aktifkan IP FORWARDING, agar transfer data dapat berjalan antara dua jaringan yang berbeda. Ip Forwarding ini berfungsi sama seperti halnya bridge. Namun dalam konsep ini, debian berfungsi menjadi router. Gunakan cara cepatnya serperti berikut.

kelompok4:/home/kelompok4# nano /etc/sysctl.conf

# Uncomment the next line to enable packet forwarding for IPv4

net.ipv4.ip_forward=1 #hilangkan “#” pada bagian ini

#. . .

kelompok4:/home/kelompok4# /etc/init.d/networking restart

C.                Setting Repositori

Installasi software pada system operasi inux bisa dilakukan melalui berbagai cara. Mulai lewat CD, DVD, Flashdisk, ataupun melalui media jaringan seperti HTTP dan FTP. Kurang lebih seluruh software dalam distro Debian Lenny dikemas dalam 16 CD, atau tepatnya 5 DVD.

Repositori via Jaringan

Untuk installasi software melalui media jaringan, dibutuhkan sebuah server khusus yang bernama Repositori Server.Repositori Server tersebut berisi file-file binary dari seluruh paket software sebuah distro Linux. Dimana pada nantinya software tersebut dapat didownload, atau bahkan diinstall langsung oleh client Linux melalui media jaringan. Semua alamat repositori diletakan pada file sources.list berikut.

Kelompok4:/home/kelompok4# nano /etc/apt/sources.list

# Ropository via DVD/CD

#deb cdrom:[Debian GNU/Linux 5.0.0 _Lenny_ - Official i386 DVD Binary-1 20090214-16:54]/ lenny contrib main

#

# Repository Jaringan Internasional

deb http://192.168.2.253/deb stable main contrib

deb http://192.168.2.253/deb2 stable main contrib

deb http://192.168.2.253/deb3 stable main contrib

deb http://192.168.2.253/deb4 stable main contrib

deb http://192.168.2.253/deb5 stable main contrib

Kelompok4:/home/kelompok4# apt-get update

D.                Install Gnome

Kelompok4:/home/kelompok4# apt-get install gnome

Tunggu hingga proses instalasi gnome selesai, kemudian reboot dan masuk dengan basis gui.

E.     Setting Apache

Kelompok4:/home/kelompok4# apt-get install apache2

Kelompok4:/home/kelompok4# mkdir /home/kelompok4/public_html

Kelompok4:/home/kelompok4# nano /etc/apache2/sites-enabled/000-default

ServerAdmin webmaster@localhost

DocumentRoot /home/kelompok4/public_html                         #direktori website

Options FollowSymLinks

AllowOverride None

#. . .

#. . .

Kelompok4:/home/kelompok4# cp  /etc/apache2/sites-enabled/000-default /home/kelompok4/000-default.backup

Kelompok4:/home/kelompok4# nano /var/www/index.html

edit bagian dalam index.html sesuai keinginan

Kelompok4:/home/kelompok4# cp /var/www/index.html /home/kelompok4/public_html

F.                 Setting DNS Server

Domain Name System adalah suatu metode untuk meng-konversikan Ip Address (numerik) suatu komputer ke dalam suatu nama domain (alphabetic), ataupun sebaliknya. Yang memudahkan kita dalam mengingat computer tersebut. Misalnya, server Debian memiliki alamat Ip Address sekian, namun pada umumnya, orang tidak akan mudah mengingat alamat Ip dalam bentuk numerik tersebut. Dengan adanya DNS Server, kita bisa mengakses halaman situs dari server Debian tersebut hanya dengan mengakses nama Domain-nya (www.debian.edu), tanpa mengingat Ip Address dari computer tersebut. Bind9 (Berkeley Internet Name Domain versi 9) adalah salah satu aplikasi linux yang sangat populer sebagai DNSServer, dan hampir semua distro linux menggunakanya.

Kelompok4:/home/kelompok4# apt-get install bind9

Kelompok4:/home/kelompok4# cd /var/cache/bind

Kelompok4:/home/kelompok4# cd /etc/bind

Kelompok4:/home/kelompok4# cp /etc/bind/db.local /var/cache/bind/kelompok4.com.db

Kelompok4:/home/kelompok4# cp /etc/bind/db.255 /var/cache/bind/kelompok4.com.rev

Kelompok4:/home/kelompok4# nano /etc/resolv.conf

domain kelompok4.com

search kelompok4.com

nameserver 192.168.2.4

Kelompok4:/home/kelompok4# nano /var/cache/bind/kelompok4.com.db

$TTL       604800

@            IN            SOA        www.kelompok4.com. root.kelompok4.com. (

2                              ; Serial

604800                  ; Refresh

86400                    ; Retry

2419200                 ; Expire

604800 )               ; Negative Cache TTL;

www      IN            A             192.168.2.4             ;# @ terakhir pada script  diganti dengan script ini.

Kelompok4:/home/kelompok4# nano /var/cache/bind/kelompok4.com.rev

                $TTL       604800

@            IN            SOA        www.kelompok4.com. root.kelompok4.com. (

2                              ; Serial

604800                  ; Refresh

86400                    ; Retry

2419200                 ; Expire

604800 )               ; Negative Cache TTL;

4              IN            PTR         kelompok4.com  ;# @ terakhir pada script  ditambah dengan script ini.

Kelompok4:/home/kelompok4# nano /etc/bind/named.conf.local

#. . .

zone "kelompok4”{

type master;

file "/var/cache/bind/kelompok4.com.db";

};

zone "2.168.192.in-addr.arpa"

type master;

file “/var/cache/bind/kelompok4.com.db";

};

Kelompok4:/home/kelompok4# nano /etc/bind/named.conf.options

#. . .

Forwarders {

202.134.1.10 ;                          ;# ganti dengan dns

};

                Kelompok4:/home/kelompok4# /etc/init.d/bind9 restart

G.              DHCP Server

Dynamic Host Configuration Protocol, digunakan untuk melayani request Ip Address dari client. Gunanya adalah, kita tidak perlu lagi repot-repot mengkonfigurasi Ip pada computer, sebut saja Zero Configuration. Client akan meminta Ip Address pada server, kemudian server akan memberikan alokasi ip yang tersisa. Aplikasi yang kita gunakan untuk DHCP Server pada Debian bernama dhcp3-server.

Kelompok4:/home/kelompok4# apt-get install dhcp3-server

File yang akan kita konfigurasi untuk dhcp server terletak pada satu file tunggal. File tersebut yaknidhcp.conf yang merupakan file dari dhcp3-server.

Kelompok4:/home/kelompok4# nano /etc/dhcp3/dhcpd.conf

Beri tanda “#” pada semua baris. Kecuali baris script di bawah ini. Sesuaikan alokasi ip dengan topologi jaringan.

#. . .

# A slightly different configuration for an internal subnet.

subnet 192.168.3.0 netmask 255.255.255.0 {

range 192.168.3.1 192.168.3.254;

option domain-name-servers ns1.192.168.2.4;

option domain-name "kelompok4.com";

option routers 192.168.3.4;

option broadcast-address 192.168.3.255;

default-lease-time 600;

max-lease-time 7200;

}

#. . .

Kelompok4:/home/kelompok4# /etc/init.d/dhcp3-server restart

H.             Samba Server 

Samba server sangat berperan penting dalam melakukan file sharing, terlebih dalam jaringan yang menggunakan sistem operasi berbeda dengan Linux, khususnya untuk system operasi Windows. Tidak seperti protocol ftp, protocol samba ini hanya digunakan untuk file sharing sekala kecil (Jaringan Lokal).

Kelompok4:/home/kelompok4# apt-get install samba

Buat direktori pada debian server, yang akan disharing dalam jaringan local. Kemudian rubah hak akses pada direktori tersebut menggunakan chmod. Misalnya jika ingin writeable gunakan 777, atau yang read-only gunakan 755.

Kelompok4:/home/kelompok4# mkdir /home/kelompok4/bengkeltk

Kelompok4:/home/kelompok4# rm /etc/samba/smb.conf

Kelompok4:/home/kelompok4# nano /etc/samba/smb.conf

isikan script dibawah ini :

[global]

workgroup = bengkeltkj

security = share

[bengkeltkj]

comment = Home Directories

path = /home/kelompok4/bengkeltkj

browseable = yes

public = yes

read only = no

guest ok = yes

writeable = yes

Kelompok4:/home/kelompok4# etc/init.d/samba restart

Kelompok4:/home/kelompok4# chmod –R 777 /home/kelompok4/bengkeltkj

I.                  PROXY Server

PROXY Server berfungsi untuk menyimpan halaman-halaman website yang pernah kita kunjungi. Fungsinya adalah sebagai CACHE, yang sewaktu-waktu jika kita ingin mengunjungi halaman yang sama, akan diambilkan dari Proxy tersebut terlebih dahulu, dan jika belum ada maka akan diteruskan ke server sebenarnya. Selain itu proxy juga dapat digunakan untuk Security, misalnya memblokir akses ke suatu website ataupun sebagainya. Aplikasi yang paling popular, dan terkenal ampuh untuk Server Proxy yaitu SQUID. Selain itu, ada juga distro linux yang dikhususkan untuk proxy, seperti IpCOP.

Kelompok4:/home/kelompok4# apt-get install squid

Kelompok4:/home/kelompok4# nano /etc/squid/squid.conf

http_port 3128 transparent #tambahkan “transparent”

cache_mem 16 MB #kurang-lebih ¼ dari memory

cache_mgr kelompok4

visible_hostname www.kelompok4.com

#. . .

Kemudian cari tulisan acl CONNECT, dan tambahkan script berikut tepat di bawahnya.

#. . .

acl empat dstdomain "/etc/block.txt"

no_cache deny empat

http_access deny empat

acl papat url_regex -i "/etc/blok.txt"

http_access deny papat

#. . .

Blokir Situs

Buat file untuk daftar situs-situs dan kata-kata yang akan diblokir.

Kelompok4:/home/kelompok4# nano /etc/block.txt

facebook.com

twitter.com

Kelompok4:/home/kelompok4# nano /etc/blok.txt

porno

game

mp3

video

Routing

Kelompok4:/home/kelompok4# nano /etc/rc.local

iptables -t nat -A POSTROUTING -o eth0 -j MASQUERADE

iptables -t nat -A PREROUTING -i eth1 -p tcp --dport 80 -j REDIRECT --to-ports 3128

iptables -t nat -A PREROUTING -i eth0 -p tcp --dport 80 DNAT --to 192.168.3.4:3128

exit 0

Kelompok4:/home/kelompok4# /etc/init.d/squid restart

J.                FTP Server

File Transfer Protocol (FTP) adalah protocol yang digunakan untuk transfer file atau data melalui media jaringan. FTP termasuk dalam protocol lama yang sampai saat ini masih digunakan. Dalam keadaan default, ftp berjalan pada port 21 dan bekerja pada protocol TCP/IP. 

Dalam FTP Server, kita bisa menggunakan dua cara;

a.  User Authentication LogIn (Password Protected)

b.   Anonymous LogIn (Guest OK)

Sebenarnya ada dua aplikasi yang paling popular untuk ftp server pada distro debian. Yaitu ProFTPd dan Vsftpd. Kali ini menggunakan Proftpd, karena dianggap lebih mudah dan cepat dalam konfigurasinya. 

Install aplikasi ProFTPd terlebih dahulu, kemudian muncul menu PopUp dan pilih standalone mode.

Kelompok4:/home/kelompok4# apt-get install proftpd

 Anonymous LogIn

Kelompok4:/home/kelompok4# nano /etc/proftpd/proftpd.conf

#. . . 

User     ftp

UserAlias   anonymous   ftp    #tambahkan script ini

Cari script : “PersistentPasswd”

PersistentPasswd off                         # buat menjadi off

Cari script : “MaxClients”

MaxClients            30                            # buat menjadi 30

Kelompok4:/home/kelompok4# /etc/init.d/proftp restart

K.              MAIL Server

Mail Server atau yang sering disebut juga E-Mail server, digunakan untuk mengirim surat melalui Internet. Dengan begitu, dapat mempermudah dalam penggunanya, karena lebih cepat dan efisien. Untuk membuat Mail Server, harus terdapat SMTP dan POP3 server, yang digunakan untuk mengirim dan menerima E-Mail.

Proses pengiriman eMail bisa terjadi karena adanya SMTP Server (Simple Mail Transfer Protocol). Setelah dikirim, eMail tersebut akan ditampung sementara di POP3 Server (Post Office Protocol ver. 3). Dan ketika user yang mempunyai eMail account tersebut online, mail client akan secara otomatis melakukan sinkronisasi dari POP3 Server.  Aplikasi yang paling sering digunakan untuk eMail server pada linux adalah postfix. Selain mudah dalam konfigurasinya, postfix pun juga bisa dikombinasikan dengan aplikasi mail yang lain, seperti dovecot, dan courier.

Terlebih dahulu install aplikasi postfix (mail server), courier-imap (smtp ), dan courier-pop (pop3). 

Kelompok4:/home/kelompok4# apt-get install postfix courier-imap courier-pop 

Kemudian akan muncul menu PopUp, dan sesuaikan dengan konfigurasi di bawah ini;

a.  General Type of Mail Configuration  : Internet Site

b.  System Mail Name      : debian.edu

Mail Direktori

Mail direktori ini berfungsi untuk direktori INBOX, pada setiap user yang terdaftar. Pesan yang masuk nantinya akan disimpan sementara dalam direktori tersebut. Agar direktori ini otomatis dibuat pada direktori home setiap user, maka kita harus membuatnya pada direktori /etc/skel/ berikut. 

Kelompok4:/home/kelompok4# maildirmake /etc/skel/Maildir

Mail Account

Tambahkan dua user eMail, untuk pengujian pada Mail Server nantinya. Pada bagian ini, kita harus terlebih dulu membuat direktori Maildir seperti diatas. Agar setiap user mendapat Maildir secara otomatis.

Kelompok4:/home/kelompok4# adduser kelpapat

Adding user `kelpapat' ...

Enter new UNIX password: 

Changing the user information for manshurin

Enter the new value, or press ENTER for the default

        Full Name []:

        Room Number []:

        Work Phone []:

        Home Phone []:

        Other []:

Is the information correct? [Y/n]

Kelompok4:/home/kelompok4# adduser papatkel

Adding user `papatkel' ...

Enter new UNIX password:

Enter the new value, or press ENTER for the default

        Full Name []:

        Room Number []:

        Home Phone []:

        Other []:

Is the information correct? [Y/n]

Rasi utama aplikasi Postfix terletak pada file main.cf. Tidak semua baris script yang ada di dalamnya akan kita konfigurasi. Hanya tambahkan satu baris script berikut pada file tersebut, agar direktori mailbox dikenali.

Kelompok4:/home/kelompok4# nano /etc/postfix/main.cf

home_mailbox = Maildir/        #tambahkan di baris paling bawah

Kelompok4:/home/kelompok4# dpkg-reconfigure postfix

General Type of Mail Configuration                : Internet Site

System Mail Name                                              : debian.edu

Root and postmaster mail recipient               :

Other destination to accept...                          :

Force synchronous updates...                           : No

Local Networks                                                   : 0.0.0.0/0 (add this at the end)

Use Procmail for local delivery                        : No

Mailbox size limit (bytes)                                  : 0

Local address extension character                  : +

Internet protocols to use                                  : ipv4

Kelompok4:/home/kelompok4# /etc/init.d/postfix restart

Kelompok4:/home/kelompok4# /etc/init.d/courier-imap restart

L.   WEBMAIL

WebMail (Web Based Mail), adalah aplikasi eMail client yang berbasis web. Jika anda pernah melihat layanan eMail Yahoo, Gmail, ataupun Hotmail. Mereka menggunakan webmail sebagai eMail client untuk setiap penggunanya. Kelebihan dari Webmail ini sendiri adalah bisa kita gunakan dimana saja, kapan saja, dan bagaimana saja keadaanya, asalkan kita tetap terkoneksi ke Internet.

Untuk membuat mail client yang berbasis web, tentunya kita membutuhkan CMS (Content Management System) yang dikhususkan untuk webmail. Diantaranya yang terkenal adalah squirrelmail dan roundcubemail.

Kelompok4:/home/kelompok4# apt-get install squirrelmail

               

Secara default, paket squirrelmail ini akan diletakan pada direktori /usr/share/squirrelmail/. Agar squirrelmail  tersebut dapat kita akses melalui web browser, maka kita harus membuat virtual host untuk squirrelmail terlebih dahulu. Kita tidak perlu repot-repot membuat virtual host baru, karena squirrelmail sudah membuatnya. Tambahkan script Include pada file apache2.conf, agar virtual host pada direktori squirrelmail ikut di proses.

Kelompok4:/home/kelompok4# vim /etc/apache2/apache2.conf

Include “/etc/squirrelmail/apache.conf”     #tambahkan di baris paling bawah

Kelompok4:/home/kelompok4# /etc/init.d/apache2 restart